Kamis, 30 Desember 2010

157 beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita menyuruh seseorang berbuat benar

(Danan Ekatama K)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita menyuruh seseorang berbuat benar. Yaitu kita haruslah terlebih dahulu berjalan di atas jalan yang benar, dan melakukannya secara istiqomah. Apa jadinya kalo kita menyeru orang untuk sholat, sedangkan kita sendiri jarang banget sholat? Logika sederhana yang menuntun pada tauladan yang baik.

Menurut sebuah hadits shoheh “Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran hendak merubah dengan tangannya. Jika tidak mampu dengan tangan maka dengan lisannya. Dan jika tidak mampu dengan lisan maka dengan hati, itulah selemah-lemah iman.”. Jadi, kalau kita melihat seseorang melakukan sebuah kemungkaran, terlebih lagi itu adalah teman kita sendiri, hendaknya kita mencegahnya. Atau setidaknya kita tidak ikut-ikutan dengan perbuatan jahiliyah mereka. Dan perlu diketahui, itu bukanlah karena berarti kita ini sok suci, sok tau, sok alim, suka mencari muka atau suka mencari kesalahan orang, melainkan karena rasa sayang dan perhatian kita terhadap amalan teman kita itu.

Memang ada kalanya ada yang beranggapan, tak usahlah kita ini mengurusi urusan orang lain. Atau sibukilah dirimu itu dengan amalan / urusanmu sendiri. Kita memang wajib menyibukkan diri dengan amalan sendiri, tapi itu untuk sibuk mengoreksi kesalahan diri sendiri, bukan kesalahan orang. Dan tujuan amar ma’ruf bukan untuk menyalahkan orang, melainkan “mengingatkan dengan penuh perhatian, kesopanan dan kasih sayang”.

Jadi, kalau ketika anda sedang mengingatkan seseorang dari perbuatan ma’rufnya dan dia membalas dengan kata-kata ketus / emosi, tenang aja, nggak usah ikut emosi / perang mulut, apalagi sampai adu jotos, Masyaallah, nggak perlu. Wajarlah reaksi begitu, namanya juga orang tidak tau / lagi khilaf, seyogyanya kita yang mengingatkan. Kalo bukan kita, siapa lagi?? Kalau memang sudah diingatkan berkali-kali tapi masih saja nggak ngefek, ya sudah, biarkan saja. Kita istighfar yang banyak, supaya gak ikut terseret dan yang bersangkutan cepat mengakhiri kegiatan maksiatnya. Kita kan hanya menyeru, hidayah yang kasih juga Allah SWT, dan dianya sendiri mau berubah apa nggak. Jadi, tugas kita selesai sampai disini.

Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah SWT sehingga bisamengerjakan perbuatan baik dan menjauhi kemungkaran serta mengajarkannya kepada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar